15 February 2025

Dari Anak Warnet Sampai Membangun FL Studio Training Center Pertama di Indonesia



Siapa sangka perjalanan saya dalam dunia produksi musik dimulai dari sebuah warnet kecil di Semarang? Awalnya hanya coba-coba, tanpa bimbingan, hanya mengandalkan rasa penasaran. Namun, dari sekadar eksperimen di FL Studio versi trial, saya akhirnya menapaki jalan panjang hingga menjadi recognized trainer FL Studio Indonesia pertama.



Awal Perkenalan dengan FL Studio di Warnet (2006)

Tahun 2006, sebagai anak SMP kelas 7 di Semarang, saya mulai mengenal dunia digital karena sering diajak teman-teman main ke warnet. Salah satu tempat yang sering saya kunjungi adalah Warnet Assayu jalan Tentara Pelajar Semarang. Awalnya, saya hanya browsing nggak jelas layaknya anak gaptek, namun rasa penasaran membawa saya mencoba berbagai software yang terinstall di komputer warnet. Di situlah saya pertama kali bertemu dengan FL Studio 6.




Seingat saya, FL Studio yang saya gunakan waktu itu masih trial version. Saya menghabiskan waktu sepulang sekolah untuk kembali ke warnet di komputer yang sama hanya untuk menjajal fitur-fitur dasarnya. Tanpa mentor, tanpa tutorial yang jelas, saya hanya mengandalkan rasa ingin tahu dan trial-and-error. Tidak pernah terpikir bahwa langkah kecil ini akan membawa saya ke perjalanan panjang sebagai trainer FL Studio.


Lebih Serius di Dunia Computer Music Production (2008-2010)

Setelah lulus SMP tahun 2008, saya semakin tertarik dengan dunia music production. Kali ini, saya mulai belajar lebih serius di beberapa warnet lain, seperti Warnet Elkamil Tegal Sari dan Halika yang berada di samping SMPN 5 Semarang. Di sana, saya semakin mendalami FL Studio dan mencoba membuat beat sederhana.



Tahun 2009-2010 menjadi awal keseriusan belajar FL Studio. Forum Geng FL Kaskus, sebuah komunitas online yang dihuni oleh banyak pengguna FL Studio di Indonesia. Saya hanya menjadi silent reader selama dua tahun, tetapi dari sana saya belajar banyak dari para senior yang menggunakan FL Studio 9. Dunia digital mempertemukan saya dengan berbagai teknik baru, trik produksi musik, serta inspirasi dari sesama pengguna FL Studio di Indonesia.

Tahun 2011 mengambil kursus Pro Tools untuk keperluan pengetahuan dari senior tentang mixing dan mastering di Purnomo Music Semarang.

Membangun Kursus FL Studio Pertama di Semarang (2013-2015)

Memasuki tahun 2013, sembari menjalani semester 5 kuliah di Program STudi S1 - Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang, untuk menambah uang saku, saya mengajar les gitar privat keliling. Saat itu, saya juga masih menjadi murid di Purwa Caraka Music Studio Semarang. Namun, saya merasa ada peluang lain: mengajar FL Studio.

Dengan pemasaran sederhana lewat Tokobagus.com (sekarang OLX), saya membuka kelas FL Studio pertama di Semarang. Responsnya luar biasa! Saking banyaknya yang tertarik, saya bahkan mengubah kamar pribadi menjadi ruang kelas mini, dengan maksimal tiga orang per sesi. Kursus ini berjalan hingga tahun 2015 dan menjadi pengalaman berharga bagi saya dalam membangun metode pengajaran FL Studio.




Mencoba Dunia Kerja, Kembali ke Musik (2016-2018)

Tahun 2016, saya memutuskan untuk mencoba dunia kerja formal di Jakarta. Saya mencari peruntungan di industri lain, namun ternyata tidak cocok. Hasrat untuk kembali ke musik semakin kuat. Akhirnya, pada tahun 2018, saya kembali ke dunia musik dengan studi lanjut di Jurusan S1 Musik Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Inilah momen ketika saya mulai membangun sesuatu yang lebih besar: Fisella.

Lahirnya Fisella® dan Perjuangan Menuju FL Studio Training Center Pertama di Indonesia (2018-2025)




Tahun 2018 menjadi tonggak sejarah bagi saya. Saya mendirikan Fisella, sebuah platform edukasi musik yang berfokus pada kursus music production, spesifik ke  FL Studio. Perjalanan ini bukan tanpa tantangan. Saya harus membangun reputasi, mencari pengajar, dan memastikan metode pembelajaran yang kami gunakan efektif. Namun, dengan kerja keras dan dedikasi, akhirnya pada tahun 2025, Fisella resmi diakui oleh Image Line, perusahaan pengembang FL Studio dari Belgia, sebagai recognized trainer di Indonesia dan FL Studio Training Center pertama di Indonesia. Pengakuan ini adalah buah dari perjalanan panjang yang dimulai dari warnet kecil di Semarang.



Kesimpulan: Dari Mimpi Kecil Menjadi Kenyataan

Jika saya melihat kembali perjalanan ini, saya tidak pernah menyangka bahwa sekadar coba-coba di warnet bisa membawa saya sejauh ini. Dari anak SMP yang belajar sendiri, menjadi pengajar FL Studio, hingga mendirikan Fisella dan mendapatkan support dari Image Line.




Ini adalah bukti bahwa dengan konsistensi, keberanian mencoba, dan sedikit kegilaan untuk bermimpi besar, kita bisa mencapai sesuatu yang tampaknya mustahil. FL Studio yang dulu hanya sebatas software asing di layar komputer warnet, kini menjadi bagian dari hidup saya dan mengantarkan saya menjadi trainer yang diakui secara internasional.

Dan perjalanan ini belum berakhir. Masih banyak yang ingin saya capai, dan Fisella akan terus berkembang untuk membawa lebih banyak musisi Indonesia mengenal dan menguasai FL Studio.