Merekam suara saat ini sudah tidak menjadi hal asing lagi. Kemajuan perangkat di era modern ini mempermudah manusia merekam suara untuk kebutuhan sehari-hari, salah satu contohnya untuk pesan suara voice note. Bagi orang awam mungkin teknik perekaman tidak menjadi hal yang terlalu dipikirkan karena tujuannya hanya sekedar merekam audio dengan jelas, namun bagi audio engineer, musisi, film sound effect specialist dimana teknik perekaman menjadi salah satu upaya yang sangat dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa teknik perekaman stereo (miking) yang wajib diketahui.
XY Stereo
Teknik XY biasanya adalah teknik miking stereo yang pertama dipelajari. Teknik miking ini cukup sederhana, cukup posisikan dua mikrofon cardioid (biasanya kondensor diafragma kecil) dengan sudut 90°. Metode ini memberikan kesan stereo yang cukup luas. Kalian dapat mengeksplorasi variasi pada teknik XY dengan membuat sudut mic lebih besar dari 90°. Hal ini membuat kesan stereo menjadi lebar dan mengurangi perekaman suara yang datangnya dari tengah.
Metode ORTF dikembangkan di Prancis pada awal 1960-an oleh Office de Radiodiffusion Télévision Française. Metode ini dikenal juga sebagai juga dikenal sebagai side-other-side. Teknik perekaman stereo ini menggunakan dua mikrofon kardioid yang membentuk sudut 110° dengan jarak kapsulnya kira-kira 17cm. Teknik ini menciptakan efek stereo berdasarkan perbedaan waktu saat suara mencapai kedua mikrofon dan perbedaan volume dari on axis dan off axis setiap mikrofon.
AB Stereo
Berikutnya adalah teknik AB Stereo. Berbeda dengan XY yang menggunakan sudut 90°, AB Stereo memposisikan dua microphone sejajar. Teknik ini dapat dipakai untuk keperluan paduan suara, orkestra, bahkan perekaman drum. Teknik AB stereo melibatkan penempatan sepasang mikrofon cardioid atau omnidirectional terpisah. Bisa juga menambahkan mikrofon tengah (microphone ketiga) untuk memperkuat gambar tengah. Untuk memperjelas kesan stereo sepasang mikrofon dapat diisolasi dengan bahan yang meredam seperti disk Jecklin atau disk Schneider yang dimodifikasi.
Mid Side Stereo
Teknik perekaman ini menempatkan dua microphone bi directional pada posisi X dan cardioid dengan posisi Y. Microphone cardioid bertugas mengambil suara tengah ke sumber suara. Sedangkan microphone bi directional mengambil kesan meruang.
Blumlein Stereo
Teknik perekaman stereo Blumlein dinamakan oleh Alan Blumlein. Teknik ini sangat mirip dengan XY namun pemisahan stereonya lebih besar kesan meruang lebih terasa. Pengaturan ini menggunakan dua mikrofon figur-8 (bi directional) yang diposisikan sedemikian rupa sehingga elemen-elemen saling bersilangan di sudut kanan dan sedekat mungkin satu sama lain.
Decca Tree
Teknik Decca Tree dikembangkan oleh Decca Records pada 1950-an dan menjadi teknik terpopuler untuk merekam stereo dan suasana ruang dalam produksi orkestra. Decca Tree sendiri terdiri dari susunan tiga mikrofon omnidirectional. Efek dari teknik ini adalah rekaman stereo alami dan sangat musikal.