Dalam perkembangannya baik dalam Budaya Barat maupun Timur, musik memiliki nilai guna dalam kehidupan sosial manusia. Melanjutkan artikel sebelumnya tentang Musik Sakral - Musik Sekuler dan Sejarahnya yang membahas tentang kegunaan musik dalam kegiatan keagamaan dan non-keagamaan, pada artikel kali ini saya akan membahas sebuah perkembangan musik sakral yang kontradiktif dengan musik sakral gerejawi dan mungkin sedikit kurang rasional jika dipandang dalam perspektif manusia beragama. Pembahasan ini tidak akan kalian dapatkan pada ilmu sejarah musik Barat dan bahkan mungkin tidak akan disinggung di bangku perkuliahan musik manapun.
Satan dan Satanisme
Untuk mengerti hubungan musik dan Satanisme, ada baiknya jika kalian mengerti tentang satan dan satanisme. Merujuk kepada Oxford Dictionary kata "satan" memiliki arti yang setara dengan "devil" yang berarti iblis dalam kepercayaan Muslim, Kristiani, dan Yahudi. Iblis dalam seluruh kitab suci umat beragama adalah pribadi yang dinilai jahat, seram, menakutkan dan memiliki sifat kontras dengan Tuhan yang Maha baik. Iblis/satan bertujuan membuat manusia jatuh dalam dosa sehingga ketika manusia meninggal, jiwanya akan ditempatkan di Neraka.
Satanisme menurut Merriam-Webster Dictionary diartikan sebagai obsesi atau ketertarikan pada kejahatan yang secara khusus berkaitan dengan penyembahan kepada setan/satan/iblis yang peribadatannya diserupakan dengan tata cara penyembahan Agama Kristen.
Satanisme dapat diartikan sebagai kepercayaan yang didasarkan pada Iblis. Praktek keagamaan Satanisme kontemporer dimulai dengan munculnya The Church of Satan pada tahun 1966. Selain itu konsep satanisme juga digunakan oleh seniman untuk ekspresi simbolik semata.
Mulai abad ke-19, berbagai kelompok agama kecil telah muncul dan mengidentifikasi sebagai satanis dan menggunakan ikon satanis. Aliran satanisme yang muncul setelah tahun 1960-an sangat beragam, namun terdapat dua ciri utama yaitu satanisme teistik dan satanisme ateistik. Para satanis theistik memuja iblis sebagai dewa supranatural, memandangnya bukan sebagai mahakuasa melainkan sebagai seorang patriot. Sebaliknya, para penganut satanis ateis menganggap iblis hanya sebagai simbol sifat-sifat manusia tertentu.
Kapan dan Dimana Satanisme Lahir
Kelahiran Satanisme secara gamblang ditandai dengan lahirnya The Church of Satan yaitu organisasi keagamaan yang didedikasikan untuk satanisme yang dikodifikasikan dalam The Satanic Bible. Gereja Setan didirikan di Black House, San Francisco, California, di Walpurgisnacht pada 30 April 1966, oleh Anton Szandor LaVey, yang menjadi Imam Besar The Church of Satan hingga kematiannya pada tahun 1997. Pada tahun 2001, Peter H. Gilmore diangkat menjadi The High Priest dan kemudian kantor pusat The Church of Satan dipindahkan ke Hell's Kitchen, Manhattan, New York.
Peter H. Gilmore menggambarkan anggotanya sebagai "ateis skeptis". The Church of Satan memandang iblis sebagai contoh positif yang mewakili kesombongan, individualisme, pencerahan, dan sebagai simbol pembangkangan terhadap agama-agama yang dilahirkan oleh keturunan Abraham/Ibrahim yang dianggap sebagai penindasan naluri alami manusia.
Korelasi Musik dan Satanisme
Saya mencoba mencari referensi yang menunjukkan kaitan antara satanisme dan musik. Pada artikel WAS SATAN HEAVEN’S FINEST MUSICIAN? dari worshipdeeper.com dijelaskan adanya keterkaitan iblis dengan musik menurut Bible. Menurut Tim, seorang penulis dari whorshipdeeper.com gagasan bahwa iblis adalah seorang musisi ulung berasal dari Yehezkiel 28:13. The New King James Version of the Bible (NKJV).
The workmanship of your timbrels and pipes was prepared for you on the day you were created.
Pembuatan tambur (sejenis rebana atau tamborin) dan serulingmu (mu merujuk kepada Lucifer) disiapkan untukmu pada hari dirimu diciptakan.
Pernyataan lain dalam artikel tersebut mengatakan sejarah musik modern tampaknya mendukung gagasan bahwa iblis memiliki kemampuan musik yang mendalam. Tidak sulit membayangkan makhluk supernatural membantu seniman menciptakan ketukan dan melodi yang heran menurut manusia.
Bersamaan dengan munculnya The Church of Satan kira-kira tahun 1960-1970an, beberapa band rock seperti American Coven dan British Black Widow memunculkan citra iblis dan sihir dalam karya mereka. Selain itu band Black Sabbath juga menyebutkan tentang iblis dalam lirik mereka, meskipun anggota bandnya tetap beragama Kristen dan lirik lain pada katyanya menegaskan kekuatan Tuhan atas iblis.
Pada 1980an, penggunaan yang lebih besar dari citra iblis dibangun oleh band-band Heavy Metal seperti Slayer, Kreator, Sodom, dan Destruction, serta Band yang aktif di sub genre Death Metal seperti Deicide, Morbid Angel, dan Entombed yang juga mengadopsi citra iblis dengan memunculkan citra mengerikan dan gelap seperti zombie dan pembunuh. Satanisme menjadi sangat besar dengan munculnya sub genre Black Metal, dimana sejumlah personilnya menunjukkan aksi pengorbanan dan membingkainya sebagai bentuk manifestasi dari pengabdian iblis.
Isu adanya keterkaitan antara musisi dengan iblis mungkin pernah kalian dengar pada julukan The Devil Violinist yaitu Nicolo Paganini, salah satu maestro biola pada Era Romantik yang dianggap bekerjasama dengajn iblis, Robert Johnson seorang bluesman yang tiba-tiba menjadi sangat hebat setelah menjual jiwa pada iblis, serta munculnya band berbau satanis pada era Modern ini seperti Bahemoth dengan lagu berjudul O Father O Satan O Sun. Namun ketiga contoh diatas tidak memiliki fakta sejarah yang cukup kuat untuk membuktikan adanya hubungan musisi dengan praktek satanisme murni.
Saya berasumsi dengan munculnya penafsiran bahwa lucifer (iblis) adalah malaikat yang pernah menjadi pemuji hebat di Surga menurut iman Kristen, membuat musisi melahirkan ide untuk menjadikan citra iblis sebagai ikon musik yang baru dan kontras dengan musik pada umumnya. Cara lain seperti memunculkan lirik-lirik berbau satanisme dan tampilan yang menggambarkan citra iblis mungkin digunakan mereka untuk mendapatkan ciri khas tertentu. Selain itu jika terdapat musik dalam peribadatan The Church of Satan sebagai sebuah organisasi penentang Gereja Kristen, tujuannya hanya untuk menggambarkan adanya gereja dalam versi kontras, mengingat bahwa lahirnya The Church of Satan berkaitan dengan Lucifer yaitu pribadi iblis dalam iman Kristen.
Picture source cnn.com