Setahun lalu pada artikel Overdrive dan Distorsi, Apa Bedanya? saya membahas secara detail mengenai distorsi, mulai dari pengertian distorsi, hingga perbedaan antara overdrive dan distorsi. Kali ini saya akan membahas sebuah efek pada gitar elektrik yang dinamakan fuzz. Efek ini bahkan dipercaya sebagai cikal bakal efek distorsi pada gitar elektrik.
Penemuan Fuzz
Pada 1961 Grady Martin membuat sebuah suara yang parau dari gitarnya dan membuatnya menjadi dikenal dengan keunikannya. Sayangnya suara pecah ini adalah hasil ketidaksengajaan dan singkatnya Grady Martin dianggap sebagai penemu efek fuzz.
Fuzz sangat berkembang ketika banyak seniman blues terutama gitaris mulai mencari keunikan suara pada gitar elektrik yang menyebabkan adanya efek parau. Semenjak saat itu muncul perusahaan insdustri musik yang berlomba menciptakan pedal berkarakter fuzz untuk memenuhi kebutuhan gitaris.
Perbedaan Fuzz, Overdrive, dan Distorsi
Untuk lebih jelas mengenai Overdrive dan Distorsi kalian bisa melihat artikel Overdrive dan Distorsi, Apa Bedanya? dimana saya membahas perbedaan keduanya dengan cukup kompleks. Sebagai tambahan pada artikel ini saya hanya akan menjelaskan fuzz secara spesifik.
Untuk lebih mudahnya efek fuzz merupakan efek ampli gitar yang pecah, sehingga nada yang dikeluarkan gitar elektrik menjadi lebih kabur ketimbang efek distorsi. Pada era modern, musik tidak hanya berbicara tentang nada dan komposisi saja, namun mulai masuk ke dalam ranah sensasi apa yang akan disampaikan kepada pendengarnya. Walaupun efek fuzz menggambarkan suara parau yang mendekati suara ampli pecah, namun beberapa band dan genre menggunakannya sebagai sebuah keunikan. Sebagai tambahan informasi, pedal fuzz saat ini banyak yang disematkan dengan efek distorsi atau overdrive sehingga tidak murni fuzz, penggabungan dua efek fuzz dengan overdrive/distorsi mungkin tujuannya agar nada asli pada gitar elektrik tetap tersampaikan dengan lebih jelas.