Tone Color, dalam Bahasa Indonesianya disebut dengan warna suara. Apa itu? Penting tidak? Mengapa saya harus mengetahuinya? Banyak sekali teman-teman yang belajar musik secara otodidak kurang mengetahui hal ini, tapi tidak menutup kemungkinan juga yang belajar di kursusan musik tidak mengetahui hal ini pula. Nah apa sih sebenarnya tone color itu? Kok baru dengar? Tidak usah bertele-tele, mari kita bahas.
1. Apa itu Tone Color?
Warna suara sejatinya dapat dikaitkan dengan kualitas suara yang dihasilkan oleh musisi (apapun instrumennya). Warna suara dihasilkan karena seorang musisi sadar bahwa setiap nada yang dinainkan harus memiliki kualitas suara yang baik. Saya ulangi, bahwa setiap nada harus memiliki kualitas yang baik. Dengan merangkai satu per satu nada yang baik maka muncul kalimat nada yang baik pula. Kesimpulannya untuk memainkan sebuah lagu/repertoar yang baik harus diawali dengan kualitas nada yang baik dulu.
2. Pentingkah Tone Color?
Penting!!! Apapun instrumen kalian. Sedikit sharing dari beberapa teman dan dosen gitar klasik yang sama sekali tidak pernah mencoba gitar elektrik, mereka beranggapan bahwa tone gitaris elektrik berasal dari pickups, efek, dan amplifier. Ini sebuah pandangan yang salah besar. Gitaris elektrikpun wajib memiliki tone color agar kualitas musik yang dimainkannya baik. Saya tegaskan bahwa tanpa tone color teknik atau lagu yang kita mainkan tidak akan jelas bahkan musik kalin tidak akan memiliki jiwa.
3. Mengapa saya harus menemukan Tone Color?
Sesuai dengan namanya yaitu warna suara, tone color akan membuat kalimat nada yang dihasilkan gitaris elektrik menjadi manis. Ketika seorang gitaris elektrik sudah menemukan tone colornya maka kualitas live performance dan rekamannya tentu akan baik bahkan layak untuk dikomersilkan.
4. Berapa lama saya dapat menemukan tone color saya?
Semua tergantung dari tingkat kesadaran seorang gitaris, terutama gitaris elektrik masa kini yang menurut pengamatan saya banyak yang ingin belajar gitar dengan instan. Ketika kalian menyadari bahwa kualitas menekan 4 nada kalian masih buruk, usahakan latih terus 4 nada tersebut, samakan kualitas 4 nada yang kalian mainkan dengan tone color dari gitaris aslinya. Gunakan indera telinga kalian jangan hanya memikirkan efek, ampli, pickups saja. Kalian tetap boleh bereksperimen dengan ketiga alat tersebut tapi jangan lupakan bahwa jari dan tanganmu juga mempengaruhi kualitas suara. Sehingga jika kalian belum sadar nada yang kalian mainkan tidak enak maka kalian akan memperoleh tone color jauh lebih lama. Pengalaman saya sendiri dalam mengajar untuk menemukan tone color bisa memakan waktu 1 hingga 2 tahun dengan bimbingan mentor yang baik.
5. Gitar saya bagus, ampli saya mahal, efek saya keluaran terbaru, tone color saya pasti baik dong?
Eits, jangan puas dulu dengan gears kalian, gears hanyalah instrumen pendukung, tanpa gears standar pun kalian tidak dapat menghasilkan tone yang baik. Tapi ingat, gears bukan segalanya. Pernahkah kalian beli gitar harga 2 jutaan kalian merasa suaranya jelek banget, nah pas dipakai sama artis X kok bagus ya? Jangan-jangan sudah diupgrade spare partnya? Hmm nanti dulu, saya beri analogi, sebagai amatir bisakah kalian mengemudi kencang dengan motor spesifikasi Moto GP? Bisakah Pembalap Moto GP memaksimalkan motor yang hanya beberapa ratus CC? Saya yakin karena mereka adalah profesional mereka paham bagaimana memaksimalkan gears yang mereka pegang, baik motor gede atau motor biasa.
Cukup bingung? Baiklah.
Artikel ini bertujuan untuk membuka pengetahuanmu dalam menemukan tone color yang ideal. Untuk detail bagaimana tips menemukan tone color pada gitar elektrik saya akan bahas lebih detail pada artikel selanjutnya.
Keep rockin, God Bless you all.