Lanjut ke part 4, materi ini juga pernah saya bahas di artikel sebelumnya tentang Arpeggio dan Broken Chord. Pada artikel tersebut sudah saya jabarkan penjelasan beserta contoh dalam bentuk tabulasi dan not balok.
Hal yang akan saya bahas kali ini adalah kapan arpeggio dan broken chord dapat digunakan untuk membuat melodi tentunya dengan cara yang sederhana agar mudah dipahami teman - teman yang baru belajar. Nah, mudahnya yang harus kalian lihat untuk membuat alur melodi adalah progresi akor (chord progression) dari sebuah lagu atau potongan lagu. Semisal terdapat progresi C...|Am...|Dm...|G..., kalian bisa menggunakan arpeggio dari masing - masing akor tersebut. Secara sederhana cara tersebut adalah hal yang lumrah dan sangat aman apalagi untuk bermain dadakan di panggung. Sekarang tugas kalian adalah bagaimana untuk menemukan arpeggio atau broken chord dari akor lain yang akornya tidak terdapat pada progresi tersebut tetapi masih inline. Contoh : walaupun pada progresi tersebut tidak terdapat chord Em, tapi saya berani menggunakannya, alasannya karena pada progresi tersebut C menduduki posisi sebagai Do dan E merupakan nada ketiga (Mi), nada ketiga jika dibentuk dalam chord nuansanya minor (untuk yang belum paham harus baca artikel Tips Bermain Gitar : Mengganti Nada Dasar Sebuah Lagu perhatikan pada tabel) , tetapi saya sarankan jangan sering menggunakan keseluruhan arpeggio/broken chord Em, kalian haus mix dengan arpeggio lain terutama yang akornya ada pada progresi tersebut.
Setelah kalian lancar dengan arpeggio dan broken chord, gunakan teknik atau scale pada artikel sebelumnya, nantinya kalian akan menemukan pola permainan kalian sendiri dalam membentuk melodi. Mungkin awal belajar terlihat aneh, tapi yakinlah bahwa sebuah pola melodi yang kompleks berawal dari melodi sederhana.
Saya rasa cukup penjelasan teorinya, keep practicing and rock on!!!
Baca juga part sebelumnya :