08 February 2025

Fisella®: Kursus FL Studio Pertama di Indonesia Sejak 2013

Fisella®: Kursus FL Studio Pertama di Indonesia Sejak 2013


Ingin belajar FL Studio secara komprehensif dari dasar hingga mahir? Fisella® adalah tempat yang tepat! Sebagai FL Studio Training Center pertama di Indonesia, Fisella® menghadirkan program Kursus FL Studio Music Production yang dirancang untuk membantu Anda memahami FL Studio end-to-end, mulai dari mengenal antarmuka (UI) hingga memproduksi karya musik yang siap dipasarkan.



Kenapa Memilih Fisella®?

Meskipun Fisella® baru berdiri pada tahun 2018, pendirinya memiliki pengalaman mengajar FL Studio secara personal sejak 2013. Pengalaman panjang ini menjadi dasar kurikulum yang praktis dan relevan dengan kebutuhan industri.

Di Fisella®, Anda tidak hanya belajar teori tetapi juga praktik langsung dalam proses produksi musik, seperti:

  • Pengenalan User Interface FL Studio
  • Aransemen Musik
  • Mixing dan Mastering
  • Publikasi Karya Musik
  • Manajemen Proyek Musik


Program Kursus One-on-One Mentoring

Fisella® menawarkan one-on-one mentoring, di mana Anda mendapatkan perhatian penuh dari mentor profesional. Hal ini memastikan setiap murid bisa belajar dengan nyaman sesuai kemampuan dan gaya belajar masing-masing.

Bagi murid tingkat lanjut, ada kesempatan untuk terlibat dalam proyek musik real case bahkan paid project melalui side business Fisella®, yaitu Fisella® Music Production. Proyek-proyek ini memungkinkan murid merasakan pengalaman langsung bekerja di industri musik.



FL Studio Training Center Pertama di Indonesia

Setelah melalui perjalanan yang sangat panjang akhirnya pada Februari 2025 FL Studio melalui Image Line di Belgia menyetujui Fisella® sebagai salah satu FL Studio Recognized Trainer di Indonesia. Kami bukan satu-satunya, namun Fisella® yang pertama terdaftar di wilayah Indonesia.

Menjadi FL Studio Training Center Pertama di Indonesia bukan merupakan klaim resmi dari FL Studio atau Image Line melainkan salah satu visi Fisella® untuk menjadi pusat pembelajaran FL Studio yang komrehensif di Indonesia, karena Fisella® menerapkan seluruh pengajaran kelas Music Production dan Mixing-Mastering dari level basic hingga level advance, hanya menggunakan FL Studio. Fisella® juga bercita-cita untuk memperbesar ekosistem FL Studio Music Producer di Indonesia dengan komunitas FL Studio Indonesia.

30 January 2025

Lulus Sarjana Musik: Hadir Memberikan Solusi (untuk Perutnya Sendiri)

Lulus Sarjana Musik: Hadir Memberikan Solusi (untuk Perutnya Sendiri)


Empat tahun (atau lebih, kalau skripsi macet) bergelut dengan partitur, latihan instrumen hingga jari kapalan, memahami harmoni yang kompleks, serta menghapal sejarah musik dari Barok sampai Kontemporer. Lalu tibalah hari wisuda. Toga dipakai, foto diambil, dan ijazah diterima—sebuah dokumen yang dengan bangga menyatakan: Sarjana Musik.


15 December 2024

Beli Lisensi FL Studio Original di Fisella®

Beli Lisensi FL Studio Original di Fisella®



FL Studio adalah salah satu software Digital Audio Workstation (DAW) paling populer di dunia, digunakan oleh musisi dan produser untuk menciptakan musik berkualitas. Untuk mendapatkan pengalaman maksimal, penting untuk memiliki lisensi resmi FL Studio. Di mana Anda bisa membelinya? Berikut panduannya:


1. Website Resmi Image-Line

Pilihan pertama untuk membeli lisensi FL Studio adalah melalui website resmi Image-Line di www.image-line.com.

  • Keuntungan Membeli di Image-Line
    • Mendapatkan langsung dari pengembang resmi.
    • Akses lifetime free updates.
    • Pilihan beberapa edisi FL Studio (Fruity Edition, Producer Edition, Signature Bundle, dan All Plugins Edition).

Namun, untuk pembelian di sini, Anda memerlukan kartu debit/kredit berlogo Visa atau Mastercard atau akun PayPal. Harga lisensi di Image-Line menggunakan mata uang asing (Euro atau USD), sehingga kurs mata uang dan biaya transaksi internasional mungkin berlaku.


2. Fisella® - Lisensi Resmi dengan Harga Terjangkau

Jika Anda ingin membeli lisensi resmi FL Studio tanpa ribet, Fisella® adalah pilihan tepat.

  • Keunggulan Membeli di Fisella®
    • Harga lebih terjangkau dibandingkan toko lainnya.
    • Anda akan dibantu dalam proses pembelian hingga instalasi.
    • Dukungan layanan pelanggan yang ramah dan cepat tanggap.

Cukup hubungi admin Fisella® melalui WhatsApp di 085156423270, dan Anda akan dibimbing dari awal hingga akhir. Tidak perlu kartu kredit, karena pembayaran dapat dilakukan melalui transfer bank lokal.


Mengapa Pilih Lisensi Resmi?

  1. Legal dan Aman: Mendukung pengembang software dan menghindari risiko penggunaan bajakan.
  2. Update Gratis Seumur Hidup: Nikmati semua fitur terbaru FL Studio tanpa biaya tambahan.
  3. Performa Optimal: Versi resmi bebas dari bug dan masalah stabilitas yang sering terjadi pada software tidak resmi.

Kesimpulan

Membeli lisensi FL Studio resmi kini semakin mudah. Anda bisa membelinya langsung di website resmi Image-Line jika memiliki kartu kredit atau PayPal. Namun, untuk pilihan yang lebih terjangkau dan praktis, Anda bisa mempercayakan pembelian ke Fisella®. Hubungi admin Fisella® sekarang juga, dan mulailah menciptakan musik dengan FL Studio resmi!


Semoga artikel ini membantu Anda menemukan cara terbaik untuk mendapatkan lisensi resmi FL Studio. Jangan ragu untuk segera mengambil langkah legal dan mendukung industri musik!

Efek Gitar Digital: Dari Ejekan Hingga Jadi Pilihan Semua Gitaris

Efek Gitar Digital: Dari Ejekan Hingga Jadi Pilihan Semua Gitaris



“Efek digital? Itu buat pemula!”
Begitu kira-kira ejekan yang sering saya dengar di masa SMP dan SMA awal menjadi gitaris band, sekitar tahun 2005-2010. Waktu itu, saya adalah anak muda dengan semangat membara, tapi dengan dompet yang lebih tipis dari senar gitar yang baru diganti. Mau bagaimana lagi? Budget saya tidak memungkinkan untuk merakit pedal analog satu per satu seperti para senior saya, apalagi membeli rak pedal yang isinya bisa bikin dompet kosong seketika.

12 December 2024

Maling Teriak Maling: Ironi Music Producer Pengguna Software Bajakan di Dunia Musik

Maling Teriak Maling: Ironi Music Producer Pengguna Software Bajakan di Dunia Musik

 


Industri musik adalah tempat di mana kreativitas dipuja, hak cipta dijaga mati-matian, dan kata "royalti" menjadi mantra sakral. Tapi mari kita buka tirai sedikit, karena ada sisi gelap yang jarang dibahas. Sebuah ironi besar: banyak music producer, composer, arranger, dan songwriter yang lantang menuntut hak cipta atas karya mereka, tapi diam-diam mereka menggunakan software bajakan. Iya, maling teriak maling.

09 December 2024

Selama Ini Guru Fisika di Sekolah Salah Menjelaskan Tentang Frekuensi

Selama Ini Guru Fisika di Sekolah Salah Menjelaskan Tentang Frekuensi

 


Pernahkah Anda merasa ada sesuatu yang “kurang pas” dengan penjelasan guru fisika tentang frekuensi di sekolah? Tenang, Anda tidak sendirian. Ada beberapa konsep tentang frekuensi yang sering disederhanakan atau bahkan salah dijelaskan. Padahal, pengetahuan ini penting, apalagi jika Anda menyukai musik atau sedang belajar sound engineering.

07 December 2024

72% Musisi Tidak Menghasilkan Passive Income dari Musik: Perspektif 2024 dari Jogja

72% Musisi Tidak Menghasilkan Passive Income dari Musik: Perspektif 2024 dari Jogja



Dalam percakapan saya dengan 103 musisi di Jogja sepanjang 2024, saya menemukan fakta mengejutkan—72% musisi tidak menghasilkan passive income dari musik. Sebaliknya, banyak dari mereka mendapatkan penghasilan pasif dari investasi di reksadana, saham, dan crypto. Artikel ini akan menggali lebih dalam mengapa hal ini terjadi, serta tantangan yang dihadapi musisi di Indonesia dalam menghasilkan uang dari karya mereka.

05 December 2024

Musicpreneur: Bisnis Musik atau Musik Dibisniskan?

Musicpreneur: Bisnis Musik atau Musik Dibisniskan?

Ah, dunia musicpreneur, istilah kekinian yang terdengar elegan. Sebuah dunia di mana musik bertemu bisnis, lalu lahirlah harmoni yang katanya bisa menghasilkan pundi-pundi. Tapi mari kita berhenti sejenak dan bertanya, apakah seorang musicpreneur harus bisa bermusik? Jawabannya sederhana: iya, wajib!

Sayangnya, kenyataan di lapangan justru memprihatinkan. Banyak sekali bisnis musik yang, kalau kita jujur, lebih terlihat seperti bisnis yang kebetulan menjual musik. Siapa yang menjalankan? Pebisnis murni yang bahkan tidak tahu perbedaan antara tangga nada mayor dan minor. Lantas, apakah mereka peduli? Tentu tidak. Yang penting profit, kawan.


Ketika Musik Jadi Barang Jualan Semata

Bayangkan sebuah restoran mewah yang pemiliknya tidak tahu apa itu garam. Mereka hanya fokus pada dekorasi dan daftar harga tanpa peduli rasa makanan. Nah, analogi ini menggambarkan bagaimana sebagian besar bisnis musik dijalankan. Mereka melihat tren, melihat potensi pasar, lalu masuk dengan niat mengambil keuntungan sebanyak mungkin.

Apa yang hilang? Rasa. Jiwa. Esensi. Musik, yang seharusnya menjadi seni, berubah menjadi sekadar komoditas. Konser diubah menjadi mesin uang, kursus musik menjadi pabrik sertifikat, dan produksi lagu menjadi kalkulasi untung-rugi belaka.


Strategi "Musisi Sebagai Pajangan"

Ketika bisnis musik dikelola oleh pebisnis yang tidak memahami seni, ada strategi yang sering digunakan: menggandeng musisi profesional sebagai brand ambassador. Pada pandangan pertama, ini terlihat seperti langkah cerdas. Namun, mari kita bedah lebih dalam.

  1. Musisi Jadi Pajangan Branding
    Musisi profesional sering dijadikan wajah bisnis untuk membangun kredibilitas. Mereka tampil di iklan, berbicara di video promosi, dan mungkin sesekali muncul di acara perusahaan. Namun, apakah mereka benar-benar memiliki andil dalam operasional bisnis? Jauh dari itu.

  2. Siapa yang Memutuskan Kebijakan?
    Andil terbesar tetap berada di tangan pemilik bisnis. Dari harga kursus hingga strategi pemasaran, semuanya diatur oleh orang-orang yang bahkan mungkin tidak tahu bagaimana cara membaca notasi musik. Sementara itu, musisi profesional hanya menjadi tameng untuk menciptakan ilusi bahwa bisnis ini dijalankan oleh orang-orang yang paham seni.

  3. Fokus pada "Atribut Komersial" Musisi
    Yang dijual bukanlah keahlian musisi, melainkan popularitasnya. Tidak masalah jika mereka tidak terlalu terlibat dalam pengembangan layanan atau produk, selama wajah mereka cukup menjual untuk menarik konsumen.

  4. Esensi Seni Terkikis
    Ketika bisnis lebih fokus pada branding daripada konten, yang terjadi adalah produk atau layanan yang kehilangan esensi seninya. Kursus musik menjadi standar minimalis, produksi musik menjadi repetitif, dan inovasi menjadi stagnan.


Logika Wajib: Musicpreneur Harus Bisa Bermusik

Mengapa seorang musicpreneur harus memiliki kemampuan musikal? Berikut alasannya:

  1. Autentisitas Produk
    Bagaimana Anda bisa menjual sesuatu yang tidak Anda pahami? Seorang musicpreneur yang tidak bisa bermusik tidak lebih dari seorang pedagang kosong. Autentisitas hanya lahir dari pemahaman mendalam, dan pemahaman itu mustahil tanpa pengalaman langsung dalam bermusik.

  2. Kredibilitas di Mata Konsumen
    Musik bukanlah sembarang produk; ia adalah ekspresi jiwa. Seorang musicpreneur yang memahami musik memiliki kredibilitas lebih tinggi karena mereka berbicara dari pengalaman, bukan dari laporan Excel.

  3. Visi yang Berorientasi pada Kualitas
    Pebisnis murni cenderung fokus pada angka. Tapi seorang musicpreneur yang juga musisi akan fokus pada kualitas. Mereka mengerti bahwa musik berkualitas lebih dari sekadar produk; itu adalah karya seni yang memiliki dampak emosional bagi pendengar.

  4. Membangun Keberlanjutan, Bukan Sekadar Keuntungan
    Bisnis musik yang dijalankan oleh musisi memiliki visi jangka panjang. Mereka memahami ekosistem musik dan ingin membangunnya, bukan sekadar mengambil keuntungan lalu meninggalkan kehancuran.


Alasan saya Mendirikan Fisella

Fisella lahir dari keresahan para musisi profesional, bukan sekadar pedagang yang ingin "mencicipi manisnya industri musik." 

  • Kursus Musik dari Hati, Bukan Kantong
    Fisella menawarkan kursus musik yang dirancang oleh musisi untuk musisi. Ini bukan sekadar program belajar yang mengandalkan "template sukses." Setiap modul dikembangkan dengan pengalaman nyata, melibatkan pengajar yang benar-benar memahami seni dan teknik musik.

  • Proyek Musik Nyata, Bukan Janji Kosong
    Salah satu keunikan Fisella adalah murid-muridnya diberi kesempatan untuk terjun ke proyek musik nyata. Dari mengerjakan real project hingga paid project, semua dirancang untuk menghubungkan teori dengan praktik.

  • Profit? Tentu, Tapi dengan Jiwa Seni
    Apakah Fisella mencari keuntungan? Tentu saja, ini bisnis, bukan komunitas relawan. Tapi keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan. Fisella berdiri untuk menciptakan ekosistem musik yang lebih baik, mengedukasi generasi musisi berikutnya, dan menjaga integritas seni di tengah gempuran komersialisasi.


Menutup Satire dengan Renungan

Jadi, sebelum Anda memutuskan menjadi seorang musicpreneur, tanyakan pada diri sendiri:

  • Apakah Anda mengerti musik, atau hanya melihatnya sebagai peluang bisnis?
  • Apakah Anda ingin membangun ekosistem musik, atau hanya mengambil keuntungan darinya?
  • Apakah Anda peduli dengan seni, atau hanya angka di rekening?

Jika jawaban Anda condong ke sisi bisnis semata, mungkin sebaiknya Anda menjual pakaian atau gadget saja. Musik adalah dunia yang membutuhkan jiwa, bukan sekadar kalkulator. Karena pada akhirnya, musik tanpa jiwa adalah kebisingan. Dan bisnis tanpa integritas adalah kehampaan.