16 May 2025

Meramal 10 Tahun Kedepan: Fase Kebosanan Manusia Terhadap "Estetika" Tiruan AI

Meramal 10 Tahun Kedepan: Fase Kebosanan Manusia Terhadap "Estetika" Tiruan AI


Beberapa tahun terakhir, dunia musik dikejutkan oleh kemunculan teknologi AI generatif seperti Suno dan Udio, dua platform AI yang mampu menciptakan musik hanya dengan input teks. Tak perlu kemampuan bermain alat musik, tak perlu pengetahuan teori musik mendalam, siapa pun kini bisa menjadi "komposer" instan. Fenomena ini mengaburkan batas antara pencipta dan penikmat, dan tentu saja mengundang decak kagum sekaligus kekhawatiran. Baca juga tulisan saya 11 tahun lalu Prediksi Masa Depan Kecerdasan Buatan Musik 10 Tahun Mendatang dari Anak Ingusan.

02 May 2025

Katanya Founder Kok Miskin?

Katanya Founder Kok Miskin?


Di dunia startup, ada satu paradoks yang sering terjadi: founder kok miskin? Harusnya, mereka yang membangun bisnis dari nol, mengambil risiko besar, dan mengelola tim bisa menikmati hasilnya, kan? Tapi kenyataannya, banyak founder masih hidup pas-pasan. Sementara di media sosial kita lihat startup unicorn, di balik layar banyak pendirinya masih berjuang membayar operasional, gaji karyawan, dan bahkan diri sendiri.

31 March 2025

Komposer Sampah, Karya Sampah Berbekal AI

Komposer Sampah, Karya Sampah Berbekal AI

Dunia komposisi musik telah mencapai era emas—setidaknya bagi mereka yang berpikir bahwa seni hanyalah soal menekan tombol dan menunggu keajaiban terjadi. Dulu, untuk menjadi komposer, seseorang harus memahami harmoni, melodi, orkestrasi, dan, ya, bahkan menyentuh instrumen musik. Sekarang? Tinggal ketikkan prompt, tunggu AI bekerja, dan voila! Musik siap tayang di Spotify, Apple Music, dan segala platform yang siap mencetak uang. Siapa peduli soal musikalitas, emosi, atau ekspresi? Yang penting angka stream naik, bukan?

29 March 2025

 Coba Tanyakan Guru Les Musikmu: Metode Apa yang Dia Pakai?

Coba Tanyakan Guru Les Musikmu: Metode Apa yang Dia Pakai?


Pernahkah kamu bertanya pada guru les musikmu, “Metode apa yang Anda gunakan untuk mengajar saya?” Atau selama ini kamu cuma duduk, pegang gitar, dan dibiarkan mengikuti nada tanpa tahu arah?

27 March 2025

Almarhum Slamet Abdul Sjukur Mengisi "Musik" pada Kolom Agama di KTPnya: Sebuah Opini Pribadi

Almarhum Slamet Abdul Sjukur Mengisi "Musik" pada Kolom Agama di KTPnya: Sebuah Opini Pribadi


Slamet Abdul Sjukur adalah seorang komponis dan pemikir musik Indonesia yang dikenal dengan gaya minimalisnya. Lahir pada 30 Juni 1935 di Surabaya, ia menempuh pendidikan musik di École Normale de Musique de Paris dan berguru pada Olivier Messiaen. Ia dikenal sebagai tokoh yang membawa konsep musik kontemporer ke Indonesia dan pernah menjadi dosen di berbagai institusi, termasuk Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Foto dari KapanLagi.com

Quarter Life Crisis Musisi: Antara Mimpi dan Tagihan Listrik

Quarter Life Crisis Musisi: Antara Mimpi dan Tagihan Listrik


Seorang musisi berusia 30 tahun bangun pagi, bukan untuk menciptakan mahakarya, tapi untuk mengecek tagihan listrik. Di usia ini, mimpi dan realitas saling bertarung seperti duel gitar antara Steve Vai dan Yngwie Malmsteen—bedanya, yang satu bawa idealisme dan satunya bawa kebutuhan hidup.

22 March 2025

Era Musik Instan: Punya Uang? Lagumu Auto Rilis!

Era Musik Instan: Punya Uang? Lagumu Auto Rilis!


Dulu, merilis musik itu ribet. Harus punya label, ada seleksi ketat, dan tentu saja harus benar-benar musisi. Sekarang? Asal ada duit, siapapun bisa rilis lagu. Mau suara fals? Bisa. Mau lagu hasil generate dari AI? Bisa. Mau suara kucing tetangga yang dikasih autotune? BISA BANGET.

19 March 2025

Kompetitor bukanlah Kompetitor: Sebuah Pandangan Baru Business Development Musicpreneur

Kompetitor bukanlah Kompetitor: Sebuah Pandangan Baru Business Development Musicpreneur

Dalam dunia bisnis, tidak terkecuali sektor edukasi musik, kebanyakan orang terjebak dalam paradigma persaingan langsung. Mereka sibuk mengamati gerak-gerik kompetitor, membandingkan harga, meniru strategi, dan berebut pangsa pasar. Tapi di Fisella®, kami tidak melihat kompetitor sebagai kompetitor. Mengapa? Karena kami bukan sekadar pemain di industri ini—kami adalah platform yang menciptakan ekosistem baru.